Wednesday, September 16, 2020

 

SIMULASI UNBK UNTUK PARA GURU

MTs Satu Atap AL - Munir dibangun pada tahun 2008 dengan program bantuan AUSAID, sebuah bantuan untuk sekolah tingkat pertama pada lembaga Departemen Agama. Bantuan tersebut diberikan oleh Pemerintah Australia kepada Pemerintah Indonesia karena memang ada iktikat baik dari Pemerintah Australia dalam membantu masyarakat Indonesia khususnya lembaga di bawah naungan Departemen Agama dalam hal ini Madrasah Tsanawiayah di seluruh wilayah Pemerintah Indonesia.

Penulis pada awal tahun pelajaran 2007/2008 sudah mulai bergabung dengan lembaga ini. memang pada awalnya lembaga ini sangat membutuhkan pengajar karena ini merupakan lembaga setinggkat Sekolah Menengah Pertama yang baru dan satu – satu nya di desa Sememu Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang. Karena masih dalam tahap pembangunan, lembaga ini pada awalnya membuka angkatan pertama dan melakukan kegiatan belajar mengajar di ruang seadanya. Pada Tahun 2010 pembangunan MTs sudah mencapai 100 persen sehingga baru tahun 2010 lah lembaga bisa menggunakan bangunan kelas – kelas baru tersebut.

Sudah hampir 11 tahun penulis menjadi pengajar di MTs Al – Munir ini. Meski Penulis sudah menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) pada SMK Negeri Tempursari, penulis masih mengabdikan dirinya untuk masyarakat sekitarnya. Bagaimana bisa ? Sejak tahun 2011 penulis sudah diangkat menjadi ASN dan menurut perundang – undangan yang berlaku di Pemerintah Indonesia seorang ASN harus bekerja pada hari kerja yang ditentukan dan mendapat libur pada hari libur umum, dalam hal ini hari minggu. Ada sebuah perbedaan kegiatan belajar mengajar antara sekolah dibawah naungan Menteri Pendidikan dan Menteri Agama yaitu yang paling menojol adalah pada hari libur umum sekolah. Sebagian besar sekolah dibawah naungan Menteri Pendidikan hari minggu adalah hari libur sekolah, sedangkan sekolah dibawah naungan Menteri Agama ada yang memberlakukan hari Jum’at sebagai hari libur sekolah. Perbedaan ini lah yang bisa dimanfaatkan penulis untuk bisa mengabdikan dirinya di masyarakat dengan mengajar di MTs AL – Munir pada hari minggu.





Tahun Pelajaran 2018/2019 ini adalah tahun ke dua untuk MTs Al – Munir mengadakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Tempat yang di gunakan adalah Laboratorium yang memang dahulu pembangunannya khusus untuk Laboratorium Bahasa. Sedangkan untuk peralatan UNBK seperti Laptop, lembaga sudah memiliki sekitar 10 buah, sedang kebutuhan yang harus di penuhi adalah sekitar 24 buah laptop mengingat jumlah peserta didik kelas IX tahun pelajaran 2018/2019 ini adalah 44 peserta didik. Meski Operator membagi dalam dua sesi UNBK, tetap saja jumlah laptop yang dibuhkan lembaga masih kurang. Akhirnya Lembaga berusaha untuk meminjam kepada semua dewan guru yang memiliki laptop untuk  pemenuhan kekurangan laptop. Bahkan ada juga laptop siswa yang ikut dipinjam dalam rangka persiapan UNBK kali ini.

 

 

 

 

 

 

 

Pada bulan Desember tahun 2018 ini dilaksanakan Simulasi pertama UNBK tahun 2019. Tepatnya Simulasi di laksanakan pada hari Selasa sampai dengan Jum’at, 18 – 21 Desember 2018. Jadwal tersebut bertepatan dengan hari libur panjang, yaitu libur setelah semeter ganjil Tahun pelajaran 2018/2019. Hampir semua sekolah formal juga menerapkan libur yang sudah sesuai jadwal dari pemerintah pusat, baik dari Kementrian Pendidikan maupun dari Kementrian Agama. Penulis sendiri mengikuti ketentuan pemerintah untuk masa liburan tersebut. Sehingga penulis tidak perlu masuk kerja pada masa liburan yang di mlai pada tanggal 17 Desember 2018 sampai dengan tanggal 1 Januari 2019.

Ada yang berbeda pada simulasi pertama tahun 2018 ini. Untuk guru mata pelajaran yang diikutkan UNBK di haruskan mengikuti simulasi juga. Hal ini dilakukan Kementrian Agama untuk mengetahu lebih lanjut mengenai kemampuan yang dimiliki Guru mata pelajaran itu sendiri. Penulis sendiri merupaka guru bahasa inggris dimana mata pelajaran bahasa inggris adalah salah satu mata pelajaran yang diujiankan dalam UNBK. Penulis sangat merasa tertantang degan kebijakan kali ini. Untuk itu penulis sudah siap dalam menghadapi simulasi pertama karena dengan begitu penulis juga bisa tahu persis tentang materi pelajaran bahasa inggris yang akan diujiankan di UNBK April 2019 mendatang. Penulis benar – benar merasa senang sekali karena ini adalah baru pertama kali nya bisa mengerjakan soal yang diperuntukkan peserta didik. Hanya saja penulis agak kecewa dengan hasil yang langsung bisa dilihat pada akhir simulasi UNBK. Penulis hanya bisa mengerjakan soal benar 43, berarti ada 7 soal yang belum benar. Target dari penulis sebenarnya harus benar 100 persen atau paling jelek hanya slah 2 soal saja. Mungkin karena penulis kurang terlalu serius dalam mengerjakan soal simulasi pertama bahasa inggris ini. Mudah – mudahan simulasi berikutnya bisa lebih baik, aaamiiin.

  

 

 Penulis bernama Firman Dedy Hermawan, adalah Guru Bahasa Inggris di MTs Satu Atap Al – Munir Sememu – Pasirian.