SIMULASI UNBK UNTUK PARA GURU
MTs
Satu Atap AL - Munir dibangun pada tahun 2008 dengan program bantuan AUSAID,
sebuah bantuan untuk sekolah tingkat pertama pada lembaga Departemen Agama.
Bantuan tersebut diberikan oleh Pemerintah Australia kepada Pemerintah
Indonesia karena memang ada iktikat baik dari Pemerintah Australia dalam
membantu masyarakat Indonesia khususnya lembaga di bawah naungan Departemen
Agama dalam hal ini Madrasah Tsanawiayah di seluruh wilayah Pemerintah
Indonesia.
Penulis
pada awal tahun pelajaran 2007/2008 sudah mulai bergabung dengan lembaga ini.
memang pada awalnya lembaga ini sangat membutuhkan pengajar karena ini
merupakan lembaga setinggkat Sekolah Menengah Pertama yang baru dan satu – satu
nya di desa Sememu Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang. Karena masih dalam tahap
pembangunan, lembaga ini pada awalnya membuka angkatan pertama dan melakukan
kegiatan belajar mengajar di ruang seadanya. Pada Tahun 2010 pembangunan MTs
sudah mencapai 100 persen sehingga baru tahun 2010 lah lembaga bisa menggunakan
bangunan kelas – kelas baru tersebut.
Sudah
hampir 11 tahun penulis menjadi pengajar di MTs Al – Munir ini. Meski Penulis
sudah menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) pada SMK Negeri Tempursari, penulis
masih mengabdikan dirinya untuk masyarakat sekitarnya. Bagaimana bisa ? Sejak
tahun 2011 penulis sudah diangkat menjadi ASN dan menurut perundang – undangan
yang berlaku di Pemerintah Indonesia seorang ASN harus bekerja pada hari kerja
yang ditentukan dan mendapat libur pada hari libur umum, dalam hal ini hari
minggu. Ada sebuah perbedaan kegiatan belajar mengajar antara sekolah dibawah
naungan Menteri Pendidikan dan Menteri Agama yaitu yang paling menojol adalah
pada hari libur umum sekolah. Sebagian besar sekolah dibawah naungan Menteri
Pendidikan hari minggu adalah hari libur sekolah, sedangkan sekolah dibawah
naungan Menteri Agama ada yang memberlakukan hari Jum’at sebagai hari libur
sekolah. Perbedaan ini lah yang bisa dimanfaatkan penulis untuk bisa
mengabdikan dirinya di masyarakat dengan mengajar di MTs AL – Munir pada hari
minggu.
Tahun Pelajaran 2018/2019 ini adalah tahun ke dua untuk MTs Al – Munir mengadakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Tempat yang di gunakan adalah Laboratorium yang memang dahulu pembangunannya khusus untuk Laboratorium Bahasa. Sedangkan untuk peralatan UNBK seperti Laptop, lembaga sudah memiliki sekitar 10 buah, sedang kebutuhan yang harus di penuhi adalah sekitar 24 buah laptop mengingat jumlah peserta didik kelas IX tahun pelajaran 2018/2019 ini adalah 44 peserta didik. Meski Operator membagi dalam dua sesi UNBK, tetap saja jumlah laptop yang dibuhkan lembaga masih kurang. Akhirnya Lembaga berusaha untuk meminjam kepada semua dewan guru yang memiliki laptop untuk pemenuhan kekurangan laptop. Bahkan ada juga laptop siswa yang ikut dipinjam dalam rangka persiapan UNBK kali ini.
Pada
bulan Desember tahun 2018 ini dilaksanakan Simulasi pertama UNBK tahun 2019.
Tepatnya Simulasi di laksanakan pada hari Selasa sampai dengan Jum’at, 18 – 21 Desember
2018. Jadwal tersebut bertepatan dengan hari libur panjang, yaitu libur setelah
semeter ganjil Tahun pelajaran 2018/2019. Hampir semua sekolah formal juga
menerapkan libur yang sudah sesuai jadwal dari pemerintah pusat, baik dari
Kementrian Pendidikan maupun dari Kementrian Agama. Penulis sendiri mengikuti
ketentuan pemerintah untuk masa liburan tersebut. Sehingga penulis tidak perlu
masuk kerja pada masa liburan yang di mlai pada tanggal 17 Desember 2018 sampai
dengan tanggal 1 Januari 2019.
Ada
yang berbeda pada simulasi pertama tahun 2018 ini. Untuk guru mata pelajaran
yang diikutkan UNBK di haruskan mengikuti simulasi juga. Hal ini dilakukan
Kementrian Agama untuk mengetahu lebih lanjut mengenai kemampuan yang dimiliki
Guru mata pelajaran itu sendiri. Penulis sendiri merupaka guru bahasa inggris
dimana mata pelajaran bahasa inggris adalah salah satu mata pelajaran yang
diujiankan dalam UNBK. Penulis sangat merasa tertantang degan kebijakan kali
ini. Untuk itu penulis sudah siap dalam menghadapi simulasi pertama karena
dengan begitu penulis juga bisa tahu persis tentang materi pelajaran bahasa
inggris yang akan diujiankan di UNBK April 2019 mendatang. Penulis benar –
benar merasa senang sekali karena ini adalah baru pertama kali nya bisa
mengerjakan soal yang diperuntukkan peserta didik. Hanya saja penulis agak
kecewa dengan hasil yang langsung bisa dilihat pada akhir simulasi UNBK.
Penulis hanya bisa mengerjakan soal benar 43, berarti ada 7 soal yang belum
benar. Target dari penulis sebenarnya harus benar 100 persen atau paling jelek
hanya slah 2 soal saja. Mungkin karena penulis kurang terlalu serius dalam
mengerjakan soal simulasi pertama bahasa inggris ini. Mudah – mudahan simulasi
berikutnya bisa lebih baik, aaamiiin.